Minggu, 13 Maret 2011

belajar ikhlas yuk!

MAKNA IKHLAS
      Ikhlas artinya memurnikan tujuan bertaqarrub kepada Allah subhanallah wa ta'ala dari hal-hal yang mengotorinya. Ikhlas juga berarti menjadikan Allah Subhanallah wa ta'ala sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan atau mengabaikan pandangan makhluk dengan cara selalu berorientasi hanya kepada Allah Subhanalah wa ta'ala.
    Hal ini hanya akan dapat datang dari seseorang yang mencintai Allah Subhanallah wa ta'ala dan menggantung seluruh harapannya pada akhirat. Tidak tersisa tempat dihatinya untuk mencintai dunia. Seseorang yang dipenuhi oleh kecintaan kepada Allah Subhanallah wa ta'ala dan akhirat pasti seluruh aktivitas hariannya _mulai dari bangun tidur hingga ia tidur kembali_  merupakan cerminan dari cita-citanya untuk obsesi akhiratnya sehingga dilakukannya dengan keikhlasan.
KEUTAMAAN IKHLAS
     Abu Sa'id Al-Khudriy radiyallahu anhu  meriwayatkan bahwa pada waktu Haji wada', Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
"Semoga Allah mencerahkan orang yang mendengar kata-kataku lalu menjaganya. Betapa banyak orang yang membawa pemahaman, tetapi ia sendiri tidak paham. Tiga hal yang seorang mukmin tidak akan dengki terhadapnya; mengikhlaskan amal kepada Allah, memberikan loyalitas kepada para pemimpin kaum muslimin dan selalu bergabung dengan jamaah mereka." (HR. Al-Bazzar dengan isnad hasan dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).
     Hadist diatas memberi pengarahan bahwa ketiga hal diatas dapat memperbaiki hati (menjauhkan dari sifat dengki). Barangsiapa menjadikan ketiganya sebagai akhlak, pasti hatinya akan bersih dari khianat maupun kerusakan. 
      Seorang hamba hanya akan akan selamat dari godaan setan dengan keikhlasan. Allah subhanallah  wa ta'ala berfirman,  mengungkapkan pernyataan iblis,
"Kecuali hamba-hamba Mu yang selalu ikhlas" (Shad:83).
      
     Apabila suatu amal telah tercampuri oleh harapan-harapan duniaawi yang disenangi diri dan hati manusia_sedikit ataupun banyak_ maka kejernihan amal itu sendiri telah tercemari. Hilanglah pula keikhlasannya. Sulitnya ikhlas dalam setiap amalan atau ibadah digambarkan oleh sebuah pepatah,
"Barangsiapa yang sesaat dari umurnya telah dengan ikhlas, hanya mengharap wajah Allah, pasti ia akan selamat".
  
MEMUPUSKAN KESENANGAN TERHADAP DUNIA, KUNCI KEIKHLASAN

     Keikhlasan hanya bisa lahir dari hati yang selalu khusyu' dan menjadikan akhirat sebagai obsesi hidupnya. Segala kesenangan hawa nafsu serta ketamakan terhadap dunia dan segala perhiasannya harus dipupus untuk bisa memudahkan meraih makna keikhlasan.  Banyak orang yang telah bersusah payah _telah mengorbankan banyak hal baik materi, tenaga maupun pikiran_ untuk beramal, menyangka telah melakukannya dengan keikhlasan karena Allah subhanallah wa ta'ala. Padahal sesungguhnya ia telah tertipu. Adapun orang-orang yang lalai dari keikhlasan, kelak pada hari kiamat, mereka akan mendapati kebaikan-kebaikan mereka telah berubah menjadi keburukan. Sebagaimana firman Allah subhanallah wa ta'ala:
"Dan (pada hari kiamat) jelaslah bagi mereka dari Allah apa-apa yang belum pernah mereka perkirakan. Dan jelaslah bagi mereka keburukan dari apa-apa yang telah mereka kerjakan. (Az-Zumar: 47-48)
"Katakanlah, "Maukah kalian kami kabari tentang orang yang paling merugi amalan mereka? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia usaha mereka di dunia, sedangkan mereka menyangka telah mengerjakannya dengan sebaik-baiknya (Al-Kahfi: 103).
 
http://tarbiyahkehidupan.blogspot.com/2010/10/belajar-ikhlas-sulit-tapi-bukan-tidak.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar