RSS

Minggu, 20 Maret 2011

Atritis Gout


ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
DENGAN ATRITIS GOUT
  1. PENGERTIAN GOUT
Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Merupakan jenis penyakit reumatik yang pelaksanaannya mudah dan efektif. ( Prof.dr.H.M. Noer, Sjaifoellah. 2000)
Gout (pirai) merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungan dengan defek genetik pada metabolisme purin (hiperurisemia). (Suzanne C. Smeltzer, 2002).
Artritis gout merupakan suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus yaitu arthritis akut berhubungan dengan gangguan kinetic asam urat (hiperurisemia). Arthritis gout lebih banyak pada pria daripada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan wanita pada masa menopause. (Arif mansjoer. 2001)
Gout merupakan istilah yang di pakai untuk sekolompok gangguan metabolik, sekurang-kurangnya ada 9 gangguan, yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi asam urat ( Price Lourance, 2006)
Artritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari hyperuricemia yang berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkn karena penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal.
Artritis akut disebabkan karena reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. 


2. PENYEBAB GOUT
Penyebab gout tidak diketahui, tetapi beberapa kasus menunjukkan adanya hubungan dengan defek genetik dalam metabolisme purin. Imkompletnya metabolisme purin menyebabkan pembentukan kristal asam urat di dalam tubuh atau menimbulkan over produksi asam urat. Over produksi asam urat ini dapat juga terjadi secara sekunder akibat beberapa penyakit antara lain:
  • Sickle cell anemia
  • Kanker maligna
  • Penyakit ginjal
Penurunan fungsi renal akibat penggunaan obat dalam waktu yang lama (diuretik) dapat menyebabkan penurunan ekskresi asam urat dari ginjal.
Penyebab Gout dapat terjadi akibat hiperusemia yang di sebabkan oleh diet yang ketat atau starpasi, asupan makanan kaya purin (jeroan) yang berlebihan atau kelainan Herediter.
Gout dapat bersifat primer maupun sekunder. Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat. Sedangkan gout sekunder disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat-obatan tertentu. (Sylvia A. Prrice, 2006, patofisiologi vol.2.EGC : Jakarta)
  1. PATOFISIOLOGI
Asam urat yang meningkat akan menumpuk didalam darah, yang kemudian mudah mengkristal bila purin tidak dimetabolisme secara sempurna. Kristal asam urat sering terjadi pada persendian, jaringan tulang rawan, tendon dan selaputnya, dan ginjal. Pada tahap yang lebih parah timbunan Kristal akan mengendap menimbulkan tofus (benjolan kecil berwarna pucat yang biasanya muncul pada daun telinga, bagian samping mangkuk sendi lutut, bagian punggung, lengan serta tendon bagian belakang pergelangan kaki).
Timbunan kristal tersebut akan menimbulkan radang bila dipicu oleh beberapa factor antara lain: benturan, suhu dingin atau stress. Terjadinya kristalisasi asam urat di jaringan biasanya bila kadar asam urat sudah mencapai 9-10 mg/dL. Penyakit gout terjadi beberapa faktor antara lain karena produksi asam urat yang meningkat, pembuangan asam urat yang menurun (filtrasi menurun, sekskresi menurun, absorbs meningkat), sehingga terjadi penumpukan asam urat (gout). (Elvina karyadi 2002)

Banyak faktor yng berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya yang telah diketahui peranannya adalah kosentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme serangan gout akut berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan.
1. Presipitasi kristal monosodium urat.
Presipitasi monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila kosentrasi dalam plasma lebih dari 9 mg/dl. Presipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, jaringan para- artikuler misalnya bursa, tendon, dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan negatif akan dibungkus (coate) oleh berbagai macam protein. Pembungkusan dengan IgG akan merangsang netrofil untuk berespon terhadap pembentukan kristal.

2. Respon leukosit polimorfonukuler (PMN)
Pembentukan kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan respon leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh leukosit.

3. Fagositosis
Kristal difagositosis olah leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya membram vakuala disekeliling kristal bersatu dan membram leukositik lisosom.

4. Kerusakan lisosom
Terjadi kerusakn lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi ikatan hidrogen antara permukan kristal membram lisosom, peristiwa ini menyebabkan robekan membram dan pelepasan enzim-enzim dan oksidase radikal kedalam sitoplasma.

5. Kerusakan sel
Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam cairan sinovial, yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan.

  1. PATHWAY



ASAM URAT


Asupan makanan tinggi asam urat
Penurunanan ekskresi asam urat
Peningkatan produksi asam urat




Asam urat
Filtrasi ginjal
Sekresi ginjal
Absorbs ginjal




Asam urat dalam darah


Kurang pengetehuan b.d keterbatasan informasi
Pengkristalan purin


Tofu


inflamasi




Peningkatan suhu tubuh b.d proses inflamasi
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d proses inflamasi
Imobilitas fasik b.d nyerl dan keterbatasan gerak





  1. TANDA DAN GEJALA
     
  1. Gout Arthritis Akut
  • Diakibatkan oleh trauma, konsum alkohol, atau stress
  • Biasanya monoartikuler. menyerang sendi metatarsofalangeal dari ibu jari,
    ankle, lutut, tumit atau siku
  • Nyeri Akut
  • Terlihat warna kemerahan pada sendi yang terserang. panas, bengkak, dan sendi lembut.
  • Demam
  • Malaise
  • Peningkatan angka leukosit (WBC) dan sedimane rate
  1. Gout Tofi Kronik
  • Terdapat tofi yaitu nodul yang berwarna kemerahan yang dapat digerakkan, sering terjadi pada helik daun telinga, jaringan disekeliling sendi dan bursae, terutama mengelilingi siku dan lutut, disepanjang tendon jari, tumit, ankle dan pergelangan tangan, dipermukaan ulnar tangan, disepanjang kaki serta pada dearah-daerah tertekan. Kulit pada area tofi mengalami ulserasi, pengeluaran eksudat yang berisi sel inflamase dan kristal urat.
  • Range of motion terbatas dan kekakuan sendi
  • Ulserasi pada tofi dengan mengeluarkan eksudat

  1. KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain :
  1. Deformitas pada persendian yang terserang
  2. Urolitiasis akibat deposit kristal urat pada saluran kemih
  3. Nephrophaty akibat deposit kristal urat dalam interstisial ginjal



  1. PENALAKSANAAN
     
Pengobatan gout tergantung dari tahap penyakitnya (seperti telah di jelaskan dalam segmen patofisiologi).
    1. Hiperuricemia asimtomatik biasanya tidak membutuhkan pengobatan.
    2. Gout arthritis akut diobati dengan anti inflamasi non steroid (NSAID) atau kolkisin. Obat ini diberikan dalam dosis tinggi untuk mcnurunkan peradangan sendi. Kemudian dosis diturunkan secara bertahap dalam beberapa hari.
    3. Gout tofi kronik diobati dengan tujuan menurunkan produksi asam urat atau meningkatkan produksi asam urat oleh ginjal. Obat Alopurinol menghambat produksi asam urat dari prekursornya (Xantin dan hipoxantin) dengan menghambat enzim xantin oksidase. Obat ini dapat diberikan dalam dosis yang memudahkan yaitu sekali sehari. Obat-obat urikosurik dapat meningkatkan ekskresi asam urat dengan menghambat reabsorpsi asam urat oleh tubulus ginjal. Supaya agen-agen urikosurik bekerja dengan efektif, maka dibutuhkan fungsi ginjal yang memadai. Pada keadaan ini perlu dilakukan test fungsi ginjal (Clearence creatinin test). Pada ginjal normal nilai clearence crealinin test adalah 115-120 ml/mt.

Probenesid dan Sulfinpirazan adalah dua jenis agen urikosurik yang sering digunakan. Jika seorang pasien menggunakan agen urikosurik, maka ia memerlukan masukan cairan sekurang-kurangnya 1500 ml/hari agar dapat meningkatkan ekskresi asam urat. Semua produk aspirin harus di hindari, karena menghambat kerja urikosurik dari obat-obatan itu.
 Penatalaksanaan periode antara :
  1. Diet dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien yang gemuk, serta diet rendah purin.
  2. Hindari obat-obatan yang mengakibatkan hiperurisemia, seperti tiazid, deuretik, aspirin, dan asam nikotinat yang menghambat ekskresi asam urat dari ginjal.
  3. Kolkisin secara teratur
  4. Penurunan kadar asam urat serum
  1. Obat urikosurik, bekerja menghambat reabsorbsi tubulus terhadap asam urat yang telah difiltrasi dan mengurangi peyimpanannya
  2. Inhibitor xantin oksidase atau alopurinol, bekerja menurunkan produksi asam urat dan meningkatkan pembentukan xantin serta hipoxantin dengan cara menghambat enzim xantin oksidase.



  1. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Studi diagnostic mencakup peningkatan kadar asam urat serum 1 lebih besar dari 7,5 mg/dl, analisa cairan sendi yaitu adanya Kristal urate monosodium dan ESR serta WBC selama serangan. Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi lain dan dapat menunjukkan adanya edema jaringan lunak dan tophi. (Charlene J. Reeves.dkk. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. Salemba medika)

ASUHAN KEPERAWATAN

  1. PENGKAJIAN
  1. AKTIVITAS/ISTIRAHAT
    Gejala: Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stress pada sendi : kekakuan pada pagi hari.
    Tanda: Malaise
          Keterbatasan rentang gerak ; atrofi otot, kulit : kontraktur atau kelainan pada sendi dan otot
  2. KARDIOVASKULER
    Gejala : Jantung cepat, tekanan darah menurun
  3. INTEGRITAS EGO
    Gejala: Faktor-faktor stress akut atau kronis : Misalnya finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, factor-faktor hubungan Keputusasaan dan ketidak berdayaan
    Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi misalnya ketergantungan orang lain
  4. MAKANAN ATAU CAIRAN
    Gejala: Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat : mual,anoreksia,kesulitan untuk mengunyah.
    Tanda: Penurunan berat badan,kekeringan pada membran mukosa
  5. HIGIENE
    Gejala: Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan pada orang lain.
  6. NEUROSENSORI
    Gejala: Kebas/kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan
      Tanda: Pembengkakan sendi
  7. NYERI / KENYAMANAN
    Gejala: Fase akut dari nyeri Terasa nyeri kronis dan kekakuan
  8. KEAMANAN
    Gejala: Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga,kekeringan pada mata dan membran mukosa
  9. INTERAKSI SOSIAL
    Gejala: Kerusakan interaksi dan keluarga / orang lsin : perubahan peran: isolasi
    1. Data Subyektif
  1. Pada episode akut keluhan utamanya nyeri yang berat pada ibu jari kaki atau sendi lain.
  2. Tanyakan pada pasien tentang pencegahan penyerangan dan bagaimana cara mengatasi atau mengurangi serangan.
  3. Adakah peningkatan berat badan?
  4. Adakah riwayat gout artritis di dalam keluarga?
  5. Apakah pasien memakai obat untuk mengatasi gout?
    1. Data obyektif
  1. Pasien tidak tahan terhadap sentuhan pada sendi dan mcnjaga daerah sendi yang terkena.
  2. Sendi bengkak dan merah (pertama metatarsal, sendi tarsal, pergelangan kaki, lutut atau siku).
  3. Adanya peningkatan suhu tubuh.
  4. Adanya penpembengkakan nodul mungkin terilhat di jaringan sub kutan di daerah sendi atau pada tulang rawan di helix telinga

    1. Data psikososial:
Gout sering, menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien akibat nyeri yang stimbul pada persendian. Cemas dan takut untuk melakukan gerakan atau aktifitas. Merasakan dirinya tidak melakukan mobilitas seperti sebelum sakit. Perawat dapat mengkaji masalah-masalah psikologis tersebut yang mungkin dihadapinya.

  1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
        1. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeri dan keterbatasan gerak sendi
        2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit.
        3. Hipertemi berhubungan dengan proses inflamasi

  1. INTERVENSI
      1. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeri dan keterbatasan gerak sendi
Tujuan : untuk mengurangi rasa nyeri
Kriteria Hasil :
    1. Adanya dan tingkat nyeri.
    2. Fungsi dan mobilitas sendi :
  1. Keterbatasan pada rentang gerak.
  2. Adanya deformitas.
    1. Kekuatan Otot
Intervensi :
    1. Berikan penghilang nyeri sesuai kebutuhan.
Rasional : Nyeri dapat berperan dalam menurunkan mobilitas.
    1. Berikan dorongan kepatuhan pada program latihan yang ditentukan, yang dapat meliputi latihan berikut :
        1. Rentang gerak
        2. Penguatan otot
        3. Ketahanan
Rasional : Program latihan teratur meliputi aktivitas rentang gerak, isometrik dan aerobik tertentu dapat membantu mempertahankan integritas fungsi sendi.
    1. Berikan dorongan untuk melakukan latihan yang sesuai denga tingkat aktivitas penyakit.
Rasional : Selama periode inflamasi akut, individu dapat mengimbolisasi sendi pada posisi yang paling nyaman.
    2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit.
Tujuan: Rasa nyaman pasien terhindari dari nyeri.
Kriteria hasil :
  • Nyeri Hilang atau nyeri terkontrol.
  • Pasien terlihat riles
  • Pasien dapat istirahat atau tidur dengan nyaman
  • Flasien dapat berpatisipasi dalam aktivitas sesuai kemampuannya.
  • Mengikuti program farmakologis yang diresepkan
  • Menggabungkan ketrampilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke dalam program kontrol nyeri.
Intervensi:
a. Kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat faktor- faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit yang nonverbal.
Rasional: Membantu dalam mengendalikan kebutuhan manajemen nyeri dan keefektifan program.
b. Berikan posisi yang nyaman, sendi yang nyeri (kaki) diistirahatkan dan diberikan bantalan.
Rasional: Istirahat dapat menurunkan metabolisme setempat dan mengurangi pergerakan pada sendi yang sakit.
c. Berikan kompres hangat atau dingin.
Rasional: Pemiberian kompres dapat memberikan efek vasodilatasi dan keduanya mempunyai efek vasodilatasi dan keduanya mempunyai efek membantu pengeluaran endortin dan dingin dapat menghambat impuls-impuls nyeri.
  1. Dorong untuk sering mengubah posisi. Bantu pasien untuk bergerak di tempat tidur, sokong sendi yang sakit, hindari gerakan yang menyentak.
Rasional: Mencegah terjadinya kelelahan umum dan kekakuan sendi,Menstabilkan sendi, mengurangi gerakan atau rasa sakit pada sendi.
  1. Dorong penggunaan tehnik manajemen stress,misalnya relaksasi progresif, sentuhan terapeutik, vuasualisasi, pedoman imajinasi, hipnosis diri dan pengendalian nafas.
Rasional: Meningkatkan relaksasi, memberikan kontrol dan mungkin meningkatkan kemampuan koping.
    3. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
Tujuan:
Mengembalikan suhu dalam batas normal
Kriteria hasil:
Suhu dalam batas normal (36,4oC – 37,5o C)
Intervensi :
  1. Pantau suhu pasien ;perhatikan menggigil/diaphoresis
Rasional : Suhu 38,5 oC menunjukkan proses penyakit inflamasi akut
  1. Pantau suhu lingkungan,batasi linen tempat tidur
Rasional: Suhu ruangan/jumlah selimut harus diubah untuk mempertahankan suhu mendekati normal
  1. Berikan kompres air hangat
Rasional: Untuk mengurangi demam
  1. Berikan obat antipiretik
Rasional: Untuk mengurangi demam dengan aksisentralnya pada hipotalamus

DAFTAR PUSTAKA

A. Prrice. Sylvia. 2006. Patofisiologi, Vol.2. Jakarta: EGC

Brunner & suddarth, 2002. Keperawatan Medikal – bedah. Jakarta: EGC

Doenges E Marilynn, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

Mansjoer, Arif, 2001., Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculaapius FKUI

Prof.dr.H.M. Noer, Sjaifoellah. 2000. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Gaya Baru

Smeltzer, Suzanne. 2002. Keperawatan Medikal Bedah . Jakarta: EGC

Karyadi Elviana, 2002. Hidup Bersama Dengan Penyakit Hipertensi, Asam urat, Jantung koroner. Jakarta: Intisari Medikatama




 




SEMOGA BERMANFAAT






Minggu, 13 Maret 2011

belajar ikhlas yuk!

MAKNA IKHLAS
      Ikhlas artinya memurnikan tujuan bertaqarrub kepada Allah subhanallah wa ta'ala dari hal-hal yang mengotorinya. Ikhlas juga berarti menjadikan Allah Subhanallah wa ta'ala sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan atau mengabaikan pandangan makhluk dengan cara selalu berorientasi hanya kepada Allah Subhanalah wa ta'ala.
    Hal ini hanya akan dapat datang dari seseorang yang mencintai Allah Subhanallah wa ta'ala dan menggantung seluruh harapannya pada akhirat. Tidak tersisa tempat dihatinya untuk mencintai dunia. Seseorang yang dipenuhi oleh kecintaan kepada Allah Subhanallah wa ta'ala dan akhirat pasti seluruh aktivitas hariannya _mulai dari bangun tidur hingga ia tidur kembali_  merupakan cerminan dari cita-citanya untuk obsesi akhiratnya sehingga dilakukannya dengan keikhlasan.
KEUTAMAAN IKHLAS
     Abu Sa'id Al-Khudriy radiyallahu anhu  meriwayatkan bahwa pada waktu Haji wada', Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
"Semoga Allah mencerahkan orang yang mendengar kata-kataku lalu menjaganya. Betapa banyak orang yang membawa pemahaman, tetapi ia sendiri tidak paham. Tiga hal yang seorang mukmin tidak akan dengki terhadapnya; mengikhlaskan amal kepada Allah, memberikan loyalitas kepada para pemimpin kaum muslimin dan selalu bergabung dengan jamaah mereka." (HR. Al-Bazzar dengan isnad hasan dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).
     Hadist diatas memberi pengarahan bahwa ketiga hal diatas dapat memperbaiki hati (menjauhkan dari sifat dengki). Barangsiapa menjadikan ketiganya sebagai akhlak, pasti hatinya akan bersih dari khianat maupun kerusakan. 
      Seorang hamba hanya akan akan selamat dari godaan setan dengan keikhlasan. Allah subhanallah  wa ta'ala berfirman,  mengungkapkan pernyataan iblis,
"Kecuali hamba-hamba Mu yang selalu ikhlas" (Shad:83).
      
     Apabila suatu amal telah tercampuri oleh harapan-harapan duniaawi yang disenangi diri dan hati manusia_sedikit ataupun banyak_ maka kejernihan amal itu sendiri telah tercemari. Hilanglah pula keikhlasannya. Sulitnya ikhlas dalam setiap amalan atau ibadah digambarkan oleh sebuah pepatah,
"Barangsiapa yang sesaat dari umurnya telah dengan ikhlas, hanya mengharap wajah Allah, pasti ia akan selamat".
  
MEMUPUSKAN KESENANGAN TERHADAP DUNIA, KUNCI KEIKHLASAN

     Keikhlasan hanya bisa lahir dari hati yang selalu khusyu' dan menjadikan akhirat sebagai obsesi hidupnya. Segala kesenangan hawa nafsu serta ketamakan terhadap dunia dan segala perhiasannya harus dipupus untuk bisa memudahkan meraih makna keikhlasan.  Banyak orang yang telah bersusah payah _telah mengorbankan banyak hal baik materi, tenaga maupun pikiran_ untuk beramal, menyangka telah melakukannya dengan keikhlasan karena Allah subhanallah wa ta'ala. Padahal sesungguhnya ia telah tertipu. Adapun orang-orang yang lalai dari keikhlasan, kelak pada hari kiamat, mereka akan mendapati kebaikan-kebaikan mereka telah berubah menjadi keburukan. Sebagaimana firman Allah subhanallah wa ta'ala:
"Dan (pada hari kiamat) jelaslah bagi mereka dari Allah apa-apa yang belum pernah mereka perkirakan. Dan jelaslah bagi mereka keburukan dari apa-apa yang telah mereka kerjakan. (Az-Zumar: 47-48)
"Katakanlah, "Maukah kalian kami kabari tentang orang yang paling merugi amalan mereka? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia usaha mereka di dunia, sedangkan mereka menyangka telah mengerjakannya dengan sebaik-baiknya (Al-Kahfi: 103).
 
http://tarbiyahkehidupan.blogspot.com/2010/10/belajar-ikhlas-sulit-tapi-bukan-tidak.html